Mujair


Gurami, namun sedikit lebih kecil. Sisiknya bergairah dengan sirip bertulang dan tajam. Tulangnya besar-besar dan kuat, namun dagingnya lembut, gurih dan sedikit cantik.

Ikan mujair memiliki toleransi yang besar kepada kadar garam (salinitas), sehingga mampu hidup di air payau. Jenis ikan ini memiliki kecepatan kemajuan yang relatif cepat, namun setelah sampaumur kecepatannya ini akan menurun.

Nama ilmiahnya adalah Oreochromis mossambicus, dan dalam bahasa Inggris diketahui sebagai Mozambique tilapia, atau kadang kala secara tidak tepat disebut "Java tilapia".

Mujair juga sangat peridi. Ikan ini mulai berbiak pada umur sekitar 3 bulan, dan setelah itu dapat berbiak setiap 1½ bulan sekali. Setiap kalinya, puluhan butir telur yang sudah dibuahi akan ‘dierami’ dalam verbal induk betina, yang membutuhkan waktu sekitar seminggu sampai menetas.

Hingga beberapa hari setelahnya pun ekspresi ini tetap menjadi daerah pinjaman belum dewasa ikan yang masih kecil, sampai belum dewasa ini disapih induknya.

Dengan demikian dalam waktu beberapa bulan saja, populasi ikan ini dapat berkembangsangat pesat. Apalagi mujair cukup gampang menyesuaikan diri dengan aneka lingkungan perairan dan kondisi ketersediaan kuliner.

Tidak mengherankan apabila ikan ini dianggap invasif dan menyebabkan aneka macam problem baru di perairan yang didatanginya, mirip halnya di Singapura, dan di California Selatan, Amerika Serikat. Tidak luput pula yaitu berbagai waduk dan danau-danau di Indonesia yang 'ditanami' ikan ini, seperti misalnya Danau Lindu di Sulawesi Tengah.



Anak-anak mujair mampu pula dijadikan fasilitas terapi. Terapinya dengan cara memasukkan kaki kedalam kolam yang sarat dengan belum dewasa mujair. Anak-anak mujair tersebut nantinya akan menggigit-gigit kaki, yang berkhasiat untuk memperlancar peredaran darah.

Disamping itu juga terapi dengan gigitan bawah umur mujair akan melepaskan kulit mati di telapak kaki dan disela jari-jari kaki.


Sumber https://masakan-resto.blogspot.com

Post a Comment

أحدث أقدم